Alhamdulillah, kita bersyukur kepada
Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas
limpahan nikmat yang Allah Tabaroka Wa
Ta’ala telah berikan kepada kita. Nikmat Iman, nikmat Islam, hidayah dan
taufik serta nikmat dijauhkan dari mara bahaya.
Shalawat dan salam senantiasa kita haturkan
kepada Nabi kita, Rasulullah Muhammad Shallallahu
‘alaihi Wa Sallam, keluarga beliau, sahabat beliau dan orang-orang yang mengikuti
mereka dengan baik. Serta semoga limpahan rahmat dan ampunan Allah senantiasa
tercurah kepada seluruh kaum muslimin.
Saudaraku kaum muslimin -pembaca yang dirahmati Allah- kita wajib mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam dengan
sepenuh hati melebihi kecintaan kita terhadap orang tua, istri, anak bahkan
diri kita sendiri. Karena Nabi Shallallahu
‘alaihi Wa Sallam bersabda : “Tidak beriman salah seorang dari kamu
sehingga aku lebih ia cintai dari anaknya dan orang tuanya, dan manusia seluruhnya.”
Shahih, HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dari jalan sahabat Anas bin Malik radhiallahu’anhu, dan dalam salah satu
riwayat Imam Muslim dan an-Nasa’i : “Sehingga aku lebih ia cintai dari ahlinya
(Bapaknya, Ibunya, Istrinya dan anak-anaknya) dan hartanya.” Hadits
yang sama diriwayatkan juga dari jalan Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda : “Demi Allah! Yang jiwaku ada
ditangan-Nya! Tidak beriman salah seorang dari kamu sehingga aku lebih ia cintai
dari orang tuanya dan anaknya.” Shahih, HR. Bukhari, an-Nasa i
Perintah untuk Mengucapakan Shalawat dan Salam kepada Beliau Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam
Allah Subhanahu
Wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.
Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah
salam penghormatan kepadanya.” QS. Al
Ahzab : 56
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah
berkata: “Maksud ayat ini adalah bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengabarkan kepada hamba - hamba-Nya tentang
kedudukan hamba dan Nabi-Nya (Muhammad) di sisi -Nya di langit di mana malaikat
- malaikat bershalawat untuknya, lalu Allah Subhanahu
Wa Ta’ala memerintahkan makhluk - makhluk yang ada di bumi untuk bershalawat
dan salam untuknya, agar pujian tersebut berkumpul untuknya dari seluruh alam
baik yang ada di atas maupun yang ada di bawah.”
Ibnul Qoyyim rahimahullah
berkata dalam buku “Jalaaul Afhaam”: “Artinya bahwa jika Allah dan malaikat -malaikat-Nya
bershalawat untuk rasul-Nya, maka hendaklah kalian juga bershalawat dan salam
untuknya karena kalian telah mendapatkan berkah risalah dan usahanya, seperti
kemuliaan di dunia dan di akhirat.”
Ya Rasulullah, Kaifa Nusholli Alaik (Bagaimanakah (cara) Kami Bershalawat
Kepadamu) ?
Insya Allah kami akan berikan beberapa contoh lafadz shalawat
yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu
‘alaihi Wa Sallam berdasarkan hadits - hadits yang shahih.
Pertama,
dari jalan Ka’ab bin ‘Ujrah, ia berkata : ‘Kami (para sahabat) pernah bertanya
kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa
Sallam : ‘Bagaimana (cara)
bershalawat kepada kamu (wahai) ahlul bait, karena sesungguhnya Allah telah
mengajarkan kepada kami bagaimana (caranya) kami memberi salam (kepadamu) ?’ –dalam riwayat lain- : ‘Ya Rasulullah,
sesungguhnya kami telah mengetahui bagaimana (caranya) kami mengucapkan salam
kepadamu, maka bagaimanakah (cara) kami
bershalawat kepadamu ?’ Beliau menjawab : “Ucapkanlah oleh kalian, Allahumma
Sholli ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad Kama Shollaita ‘Ala Ibrahim Wa ‘Ala
Ali Ibrahim Innaka Hamidun Majid. Allahumma Baarik ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali
Muhammad Kama Baarokta ‘Ala Ibrahim Wa ‘Ala Ali Ibrahim Innaka Hamidun Majid.
(Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim,
sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah, berkahilah
Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan
keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia).”’’
Shahih, HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa i, Ibnu Majah,
dll.
Kedua, dari
jalan Abu Humaid As-Saa’idiy (ia berkata) : ‘Bahwasanya mereka (para sahabat)
bertanya : ‘Ya Rasulullah, bagaimana
(caranya) kami bershalawat kepadamu ?’ Jawab Beliau : “Ucapkanlah oleh
kalian, Allahumma Sholli ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Azwaajihi Wa Dzurriyyatihi Kamaa
Shollaita ‘Ala Ali Ibrahim. Wa Baarik ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Azwaajihi Wa
Dzurriyyatihi Kamaa Baarokta ‘Ala Ali Ibrahim. Innaka Hamidun Majid.
(Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada istri-istri beliau dan
keturunannya, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada keluarga Ibrahim. Ya
Allah, berkahilah Muhammad dan istri-istri beliau dan keturunannya, sebagaimana
Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
(lagi) Maha Mulia).”’ Shahih, HR. Imam Malik, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dll.
Ketiga, dari
Jalan Abi Mas’ud al-Anshariy, ia berkata : ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam datang kepada kami sedang kami berada
di majelis Sa’ad bin ‘Ubadah. Kemudian Basyir bin Sa’ad bertanya kepada beliau
: ‘Allah Ta’ala telah memerintahkan kepada kami bershalawat kepadamu ya
Rasulullah, maka bagaimanakah (caranya)
kami bershalawat kepadamu ?’ Kata Abi Mas’ud. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam diam
sehingga kami ingin kalau sekiranya ia (Basyir bin Sa’ad) tidak bertanya kepada
beliau. Kemudian Rasulullah Shallallahu
‘alaihi Wa Sallam bersabda : “Ucapkanlah oleh kalian, Allahumma Sholli ‘Ala Muhammad Wa
‘Ala Ali Muhammad Kama Shollaita ‘Ala Ali Ibrahim Wa Baarik ‘Ala Muhammad Wa
‘Ala Ali Muhammad Kama Baarokta ‘Ala Ali Ibrahim Fil ‘Alamina Innaka Hamidun
Majid. (Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga
Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada keluarga Ibrahim. Dan
berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi
keluarga Ibrahim atas sekalian alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi)
Maha Mulia)” (Kemudian di akhirnya Rasulullah bersabda) : “Dan Salam
sebagaimana kamu telah mengetahui(nya). (Yakni mengucapkan salam kepada Nabi di
waktu tahiyyat : As-Salamu ‘Alaika Ayyuhan Nabiy-yu Warahmatullahi Wabarakatuh)”
Shahih, HR. Imam Malik, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa i, Ahmad, dll.
Keempat,
dari jalan Abi Sa’id Al-Khudriy, ia berkata : ‘Kami (para sahabat) bertanya :
‘Ya Rasulullah, ini taslim (mengucapkan salam kepadamu kami telah
mengetahuinya), maka bagaimanakah (cara)
kami bershalawat kepadamu ?’ Beliau bersabda : “Ucapkanlah oleh kalian, Allahumma
Sholli ‘Ala Muhammadin ‘Abdika Wa Rasulika, Kama Shollaita ‘Ala Ali Ibrahim. Wa
Baarik ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad, Kama Baarokta ‘Ala Ali Ibrahim.”
Dalam riwayat lain : “Kama Baarokta ‘Ala Ibrahim Wa ‘Ala Ali
Ibrahim.” (Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad hambaMu dan RasulMu
sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad
dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga
Ibrahim).’ Shahih, HR. Bukhari, an-Nasa i, Ibnu Majah, ath-Thahawiy dan
al-Baihaqiy
Kelima, dari
jalan Abu Hurairah, ia berkata : ‘Kami (para sahabat) bertanya (kepada Nabi) :
‘Ya Rasulullah, bagaimanakah (caranya)
kami bershalawat kepadamu ?’ Beliau bersabda : “Ucapkanlah oleh kalian, Allahumma
Sholli ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad, Wa Baarik ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali
Muhammad, Kama Shollaita Wa Baarokta ‘Ala Ibrahim Wa Ali Ibrahim, Innaka
Hamidun Majid.” (Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad, dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana
Engkau telah bershalawat dan memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim,
sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia).’ Kemudian Nabi bersabda :
“Dan (ucapan) salam sebagaimana kamu telah mengetahui(nya).” (Yakni mengucapkan
salam kepada beliau di waktu tahiyyat : “Assalamu ‘Alaika Ayyuhan Nabiyyu
Warahmatullahi Wabarakatuh”).” Shahih, HR. Imam ath-Thahawiy dan Imam
an-Nasa i
Keenam, dari
jalan Thalhah bin ‘Ubaidullah, ia berkata : ‘Kami (para sahabat) bertanya : ‘Ya
Rasulullah, bagaimanakah (caranya)
bershalawat kepadamu ?’ Beliau menjawab : “Allahumma Sholli ‘Ala Muhammad Wa
‘Ala Ali Muhammad, Kama Shollaita ‘Ala Ibrahim Wa Ali Ibrahim, Innaka Hamidun
Majid. Wa Baarik ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad, Kama Baarokta ‘Ala Ibrahim
Wa Ali Ibrahim, Innaka Hamidun Majid.” (Ya Allah, berilah shalawat
kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat
kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi)
Maha Mulia. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau
telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
(lagi) Maha Mulia)’ Shahih, HR. Imam Ahmad, an-Nasa i dan Imam Abu Nu’aim.
Di dalam hadits - hadits shalawat di atas ada
satu faedah yang sangat penting sekali yaitu bahwa Sunnah atau hadits sebagai penafsir atau yang memberikan
bayan/penjelasan terhadap Al Quran. Dimana Allah Jalla Wa ‘Ala telah perintahkan orang-orang mukmin untuk
bershalawat dan mengucapkan salam kepada Nabi-Nya. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam memberikan
bayan kepada umatnya bagaimana cara mengucapkan shalawat dan salam kepada
beliau. Dan perhatikan wahai saudaraku -kaum
muslimin yang dirahmati Allah-, bagaimana cara beragama dari para sahabat radhiallahu’anhum
ajma’in. Ketika datang perintah dari
Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk
bershalawat kepada Nabi-Nya, maka mereka bertanya dahulu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam untuk
meminta penjelasan kepada beliau. Karena beliau adalah Rasulullah (Utusan
Allah), yang paling paham mengenai agama yang haq ini. Wallahu a’lam.
Keutamaan Mengucapkan Shalawat dan Salam kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam
1.
Allah akan bershalawat (memberikan rahmat) kepada kita 10 kali
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia berkata :
Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
Wa Sallam telah bersabda : “Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu
kali (saja) niscaya Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.”
Shahih, HR. Muslim
Dari ‘Abdullah bin
‘Amr bin al-‘Ash radhiallahu’anhuma,
bahwasanya ia mendengar Rasulullah Shallallahu
‘alaihi Wa Sallam bersabda : “Barang siapa membaca shalawat kepadaku satu
kali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” Shahih, HR.
Muslim
2.
Akan dihapuskan 10 kesalahan kita
Haditsnya ada pada keterangan
selanjutnya.
3.
Serta diangkat 10 derajat oleh Allah
Dari Anas bin Malik radhiallahu‘anhu, ia telah berkata :
Telah bersabda Rasulullah Shallallahu
‘alaihi Wa Sallam : “Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu
kali shalawat (saja), niscaya Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali dan
dihapuskan darinya 10 kesalahan serta diangkat baginya 10 derajat.”
Shahih, HR. an-Nasa i, al-Bukhari di kitabnya “Adabul Mufrad”, Ibnu Hibban,
al-Hakim.
4.
Malaikat - malaikat yang berjalan di muka bumi menyampaikan salam kita
kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam
Dari ‘Abdullah bin
Mas’ud radhiallahu’anhu, ia berkata :
Telah bersabda Rasulullah Shallallahu
‘alaihi Wa Sallam : “Sesungguhnya Allah ‘Azza Wa Jalla mempunyai
Malaikat – Malaikat yang berjalan di muka bumi untuk menyampaikan salam dari
umatku (kepadaku).” Shahih, HR. an-Nasa i, Ahmad,
ad-Daarimi, Ibnu Hibban dan Imam al-Hakim.
5.
Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa
Sallam menjawab salam kita
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu (ia berkata) :
Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
Wa Sallam telah bersabda : “Tidak seorangpun yang memberi salam kepadaku
melainkan Allah mengembalikan kepadaku ruhku sehingga aku dapat menjawab
salamnya.” Hasan, HR. Abu Dawud, Ahmad dan al-Baihaqiy
6.
Shalawat kita kepada Nabi Shallallahu
‘alaihi Wa Sallam akan sampai kepada beliau dimanapun kita berada
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia berkata : Telah
bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
Wa Sallam : “Janganlah kamu jadikan rumah - rumah kamu sebagai kuburan dan janganlah
kamu jadikan kuburku sebagai ‘ied (tempat perayaan yang didatangi pada
waktu-waktu tertentu), dan bershalawatlah kepadaku, sesungguhnya shalawat kamu
akan sampai kepadaku di mana saja kamu berada.” Shahih, HR. Abu Dawud,
Ahmad
7.
Akan dicukupi oleh Allah, maksud atau keinginan – keinginan kita
Dari Ubay bin Ka’ab radhiallahu’anhu, ia berkata : Biasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam apabila
telah lewat sepertiga malam (yang awal), beliau bangun dan bersabda : “Wahai
manusia! Ingatlah Allah! Ingatlah Allah! Akan datang tiupan pertama (yakni
kematian seluruh makhluk), yang diiringi dengan tiupan kedua (yakni kebangkitan
makhluk pada hari kiamat). Akan datang kematian dengan apa-apa yang ada
padanya, (dan) akan datang kematian dengan apa-apa yang ada padanya (yakni
kesusahan di waktu mati dan fitnah kubur).” Berkata Ubay : ‘Aku pun
bertanya, ya Rasulullah, sesungguhnya aku hendak memperbanyak shalawat
kepadamu, maka berapakah aku jadikan (shalawat) untukmu dari do’aku ?’ Beliau
menjawab : “Sesukamu.” Aku bertanya lagi : ‘Seperempatnya ?’ Jawab beliau :
“Sesukamu,
tetapi jika engkau tambah lebih baik bagimu.” Aku bertanya lagi :
‘Setengahnya ?’ Beliau menjawab : “Sesukamu, tetapi jika engkau tambah lebih
baik bagimu.” Aku bertanya lagi : ‘Dua per tiganya ?’ Jawab Beliau : “Sesukamu,
tetapi jika engkau tambah lebih baik bagimu.” Aku bertanya lagi : ‘Aku
akan jadikan (shalawat) untukmu di seluruh do’aku ?’ Beliau bersabda : “Kalau
begitu, niscaya akan dicukupi maksud -maksud / keinginan-keinginanmu.”
(Dalam riwayat lain beliau bersabda : “Kalau begitu, niscaya Allah Tabaroka Wa
Ta’ala akan mencukupi maksud - maksudmu dari (urusan-urusan) duniamu dan
akhiratmu dan akan diampunkan dosa-dosamu.”) Hasan, HR. Tirmidzi,
Ahmad, al-Hakim, al-Baihaqiy, dll
Semoga yang sedikit
ini bermanfaat bagi penulis dan seluruh kaum muslimin. Kepada Allah kami
mengharap pahala dan ridho-Nya. Semoga Shalawat dan Salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu
‘alaihi Wa Sallam. Wallahu a’lam.
Washallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin.
Maraji’
:
-
Sifat Shalawat dan Salam kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam oleh
Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat hafidzohullah
-
Keutamaan Shalawat untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam oleh
Penerbit Darul Qosim
-
dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar