Jumat, 03 Februari 2012

Kemulyaan dibalik Shalawat dan Salam kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam


Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas limpahan nikmat yang Allah Tabaroka Wa Ta’ala telah berikan kepada kita. Nikmat Iman, nikmat Islam, hidayah dan taufik serta nikmat dijauhkan dari mara bahaya.
Shalawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada Nabi kita, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam, keluarga beliau, sahabat beliau dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Serta semoga limpahan rahmat dan ampunan Allah senantiasa tercurah kepada seluruh kaum muslimin.
Saudaraku kaum muslimin -pembaca yang dirahmati Allah- kita wajib mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam dengan sepenuh hati melebihi kecintaan kita terhadap orang tua, istri, anak bahkan diri kita sendiri. Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda : “Tidak beriman salah seorang dari kamu sehingga aku lebih ia cintai dari anaknya dan orang tuanya, dan manusia seluruhnya.” Shahih, HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dari jalan sahabat Anas bin Malik radhiallahu’anhu, dan dalam salah satu riwayat Imam Muslim dan an-Nasa’i : “Sehingga aku lebih ia cintai dari ahlinya (Bapaknya, Ibunya, Istrinya dan anak-anaknya) dan hartanya.” Hadits yang sama diriwayatkan juga dari jalan Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda : “Demi Allah! Yang jiwaku ada ditangan-Nya! Tidak beriman salah seorang dari kamu sehingga aku lebih ia cintai dari orang tuanya dan anaknya.” Shahih, HR. Bukhari, an-Nasa i
Perintah untuk Mengucapakan Shalawat dan Salam kepada Beliau Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman : 
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” QS. Al Ahzab : 56
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Maksud ayat ini adalah bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengabarkan kepada hamba - hamba-Nya tentang kedudukan hamba dan Nabi-Nya (Muhammad) di sisi -Nya di langit di mana malaikat - malaikat bershalawat untuknya, lalu Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan makhluk - makhluk yang ada di bumi untuk bershalawat dan salam untuknya, agar pujian tersebut berkumpul untuknya dari seluruh alam baik yang ada di atas maupun yang ada di bawah.”
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata dalam buku “Jalaaul Afhaam”: “Artinya bahwa jika Allah dan malaikat -malaikat-Nya bershalawat untuk rasul-Nya, maka hendaklah kalian juga bershalawat dan salam untuknya karena kalian telah mendapatkan berkah risalah dan usahanya, seperti kemuliaan di dunia dan di akhirat.”
Ya Rasulullah, Kaifa Nusholli Alaik (Bagaimanakah (cara) Kami Bershalawat Kepadamu) ?
Insya Allah kami akan berikan beberapa contoh lafadz shalawat yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam berdasarkan hadits - hadits yang shahih.
Pertama, dari jalan Ka’ab bin ‘Ujrah, ia berkata : ‘Kami (para sahabat) pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam : ‘Bagaimana (cara) bershalawat kepada kamu (wahai) ahlul bait, karena sesungguhnya Allah telah mengajarkan kepada kami bagaimana (caranya) kami memberi salam (kepadamu) ?’ –dalam riwayat lain- : ‘Ya Rasulullah, sesungguhnya kami telah mengetahui bagaimana (caranya) kami mengucapkan salam kepadamu, maka bagaimanakah (cara) kami bershalawat kepadamu ?’ Beliau menjawab : “Ucapkanlah oleh kalian, Allahumma Sholli ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad Kama Shollaita ‘Ala Ibrahim Wa ‘Ala Ali Ibrahim Innaka Hamidun Majid. Allahumma Baarik ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad Kama Baarokta ‘Ala Ibrahim Wa ‘Ala Ali Ibrahim Innaka Hamidun Majid. (Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia).”’’ Shahih, HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa i, Ibnu Majah, dll.
Kedua, dari jalan Abu Humaid As-Saa’idiy (ia berkata) : ‘Bahwasanya mereka (para sahabat) bertanya : ‘Ya Rasulullah, bagaimana (caranya) kami bershalawat kepadamu ?’ Jawab Beliau : “Ucapkanlah oleh kalian, Allahumma Sholli ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Azwaajihi Wa Dzurriyyatihi Kamaa Shollaita ‘Ala Ali Ibrahim. Wa Baarik ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Azwaajihi Wa Dzurriyyatihi Kamaa Baarokta ‘Ala Ali Ibrahim. Innaka Hamidun Majid. (Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada istri-istri beliau dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada keluarga Ibrahim. Ya Allah, berkahilah Muhammad dan istri-istri beliau dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia).”’ Shahih, HR. Imam Malik, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dll.
Ketiga, dari Jalan Abi Mas’ud al-Anshariy, ia berkata : ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam datang kepada kami sedang kami berada di majelis Sa’ad bin ‘Ubadah. Kemudian Basyir bin Sa’ad bertanya kepada beliau : ‘Allah Ta’ala telah memerintahkan kepada kami bershalawat kepadamu ya Rasulullah, maka bagaimanakah (caranya) kami bershalawat kepadamu ?’ Kata Abi Mas’ud. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam diam sehingga kami ingin kalau sekiranya ia (Basyir bin Sa’ad) tidak bertanya kepada beliau. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda : “Ucapkanlah oleh kalian, Allahumma Sholli ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad Kama Shollaita ‘Ala Ali Ibrahim Wa Baarik ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad Kama Baarokta ‘Ala Ali Ibrahim Fil ‘Alamina Innaka Hamidun Majid. (Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada keluarga Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim atas sekalian alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia)” (Kemudian di akhirnya Rasulullah bersabda) : “Dan Salam sebagaimana kamu telah mengetahui(nya). (Yakni mengucapkan salam kepada Nabi di waktu tahiyyat : As-Salamu ‘Alaika Ayyuhan Nabiy-yu Warahmatullahi Wabarakatuh)” Shahih, HR. Imam Malik, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa i, Ahmad, dll.
Keempat, dari jalan Abi Sa’id Al-Khudriy, ia berkata : ‘Kami (para sahabat) bertanya : ‘Ya Rasulullah, ini taslim (mengucapkan salam kepadamu kami telah mengetahuinya), maka bagaimanakah (cara) kami bershalawat kepadamu ?’ Beliau bersabda : “Ucapkanlah oleh kalian, Allahumma Sholli ‘Ala Muhammadin ‘Abdika Wa Rasulika, Kama Shollaita ‘Ala Ali Ibrahim. Wa Baarik ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad, Kama Baarokta ‘Ala Ali Ibrahim.” Dalam riwayat lain : “Kama Baarokta ‘Ala Ibrahim Wa ‘Ala Ali Ibrahim.” (Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad hambaMu dan RasulMu sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim).’ Shahih, HR. Bukhari, an-Nasa i, Ibnu Majah, ath-Thahawiy dan al-Baihaqiy
Kelima, dari jalan Abu Hurairah, ia berkata : ‘Kami (para sahabat) bertanya (kepada Nabi) : ‘Ya Rasulullah, bagaimanakah (caranya) kami bershalawat kepadamu ?’ Beliau bersabda : “Ucapkanlah oleh kalian, Allahumma Sholli ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad, Wa Baarik ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad, Kama Shollaita Wa Baarokta ‘Ala Ibrahim Wa Ali Ibrahim, Innaka Hamidun Majid.” (Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat dan memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia).’ Kemudian Nabi bersabda : “Dan (ucapan) salam sebagaimana kamu telah mengetahui(nya).” (Yakni mengucapkan salam kepada beliau di waktu tahiyyat : “Assalamu ‘Alaika Ayyuhan Nabiyyu Warahmatullahi Wabarakatuh”).” Shahih, HR. Imam ath-Thahawiy dan Imam an-Nasa i
Keenam, dari jalan Thalhah bin ‘Ubaidullah, ia berkata : ‘Kami (para sahabat) bertanya : ‘Ya Rasulullah, bagaimanakah (caranya) bershalawat kepadamu ?’ Beliau menjawab : “Allahumma Sholli ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad, Kama Shollaita ‘Ala Ibrahim Wa Ali Ibrahim, Innaka Hamidun Majid. Wa Baarik ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad, Kama Baarokta ‘Ala Ibrahim Wa Ali Ibrahim, Innaka Hamidun Majid.” (Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia)’ Shahih, HR. Imam Ahmad, an-Nasa i dan Imam Abu Nu’aim.
Di dalam hadits - hadits shalawat di atas ada satu faedah yang sangat penting sekali yaitu bahwa Sunnah atau hadits sebagai penafsir atau yang memberikan bayan/penjelasan terhadap Al Quran. Dimana Allah Jalla Wa ‘Ala telah perintahkan orang-orang mukmin untuk bershalawat dan mengucapkan salam kepada Nabi-Nya. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam memberikan bayan kepada umatnya bagaimana cara mengucapkan shalawat dan salam kepada beliau. Dan perhatikan wahai saudaraku -kaum muslimin yang dirahmati Allah-, bagaimana cara beragama dari para sahabat radhiallahu’anhum ajma’in. Ketika datang perintah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk bershalawat kepada Nabi-Nya, maka mereka bertanya dahulu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam untuk meminta penjelasan kepada beliau. Karena beliau adalah Rasulullah (Utusan Allah), yang paling paham mengenai agama yang haq ini. Wallahu a’lam.
Keutamaan Mengucapkan Shalawat dan Salam kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam
1.     Allah akan bershalawat (memberikan rahmat) kepada kita 10 kali
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia berkata : Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam telah bersabda : “Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali (saja) niscaya Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” Shahih, HR. Muslim
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash radhiallahu’anhuma, bahwasanya ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda : “Barang siapa membaca shalawat kepadaku satu kali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” Shahih, HR. Muslim
2.     Akan dihapuskan 10 kesalahan kita
Haditsnya ada pada keterangan selanjutnya.
3.     Serta diangkat 10 derajat oleh Allah
Dari Anas bin Malik radhiallahu‘anhu, ia telah berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam : “Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali shalawat (saja), niscaya Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali dan dihapuskan darinya 10 kesalahan serta diangkat baginya 10 derajat.” Shahih, HR. an-Nasa i, al-Bukhari di kitabnya “Adabul Mufrad”, Ibnu Hibban, al-Hakim.
4.     Malaikat - malaikat yang berjalan di muka bumi menyampaikan salam kita kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam : “Sesungguhnya Allah ‘Azza Wa Jalla mempunyai Malaikat – Malaikat yang berjalan di muka bumi untuk menyampaikan salam dari umatku (kepadaku).” Shahih, HR. an-Nasa i, Ahmad, ad-Daarimi, Ibnu Hibban dan Imam al-Hakim.akimHak
5.     Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam menjawab salam kita
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu (ia berkata) : Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam telah bersabda : “Tidak seorangpun yang memberi salam kepadaku melainkan Allah mengembalikan kepadaku ruhku sehingga aku dapat menjawab salamnya.” Hasan, HR. Abu Dawud, Ahmad dan al-Baihaqiy
6.     Shalawat kita kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam akan sampai kepada beliau dimanapun kita berada
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam : “Janganlah kamu jadikan rumah - rumah kamu sebagai kuburan dan janganlah kamu jadikan kuburku sebagai ‘ied (tempat perayaan yang didatangi pada waktu-waktu tertentu), dan bershalawatlah kepadaku, sesungguhnya shalawat kamu akan sampai kepadaku di mana saja kamu berada.” Shahih, HR. Abu Dawud, Ahmad
7.     Akan dicukupi oleh Allah, maksud atau keinginan – keinginan kita
Dari Ubay bin Ka’ab radhiallahu’anhu, ia berkata : Biasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam apabila telah lewat sepertiga malam (yang awal), beliau bangun dan bersabda : “Wahai manusia! Ingatlah Allah! Ingatlah Allah! Akan datang tiupan pertama (yakni kematian seluruh makhluk), yang diiringi dengan tiupan kedua (yakni kebangkitan makhluk pada hari kiamat). Akan datang kematian dengan apa-apa yang ada padanya, (dan) akan datang kematian dengan apa-apa yang ada padanya (yakni kesusahan di waktu mati dan fitnah kubur).” Berkata Ubay : ‘Aku pun bertanya, ya Rasulullah, sesungguhnya aku hendak memperbanyak shalawat kepadamu, maka berapakah aku jadikan (shalawat) untukmu dari do’aku ?’ Beliau menjawab : “Sesukamu.” Aku bertanya lagi : ‘Seperempatnya ?’ Jawab beliau : “Sesukamu, tetapi jika engkau tambah lebih baik bagimu.” Aku bertanya lagi : ‘Setengahnya ?’ Beliau menjawab : “Sesukamu, tetapi jika engkau tambah lebih baik bagimu.” Aku bertanya lagi : ‘Dua per tiganya ?’ Jawab Beliau : “Sesukamu, tetapi jika engkau tambah lebih baik bagimu.” Aku bertanya lagi : ‘Aku akan jadikan (shalawat) untukmu di seluruh do’aku ?’ Beliau bersabda : “Kalau begitu, niscaya akan dicukupi maksud -maksud / keinginan-keinginanmu.” (Dalam riwayat lain beliau bersabda : “Kalau begitu, niscaya Allah Tabaroka Wa Ta’ala akan mencukupi maksud - maksudmu dari (urusan-urusan) duniamu dan akhiratmu dan akan diampunkan dosa-dosamu.”) Hasan, HR. Tirmidzi, Ahmad, al-Hakim, al-Baihaqiy, dll
Semoga yang sedikit ini bermanfaat bagi penulis dan seluruh kaum muslimin. Kepada Allah kami mengharap pahala dan ridho-Nya. Semoga Shalawat dan Salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam. Wallahu a’lam. Washallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin.

Maraji’ :
-      Sifat Shalawat dan Salam kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam oleh Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat hafidzohullah
-      Keutamaan Shalawat untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam oleh Penerbit Darul Qosim
-      dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar